PERTOLONGAN TUHAN UNTUK YANG KESEKIAN KALI
Pandemi corona ini memang meluluhlantakkan ekonomi setiap orang. Tak terkecuali aku. Suami yang berjualan kupat tahu harus merumahkan diri sendiri untuk ikut aturan stay at home.
Situasi sulit ini mencapai klimaksnya saat di rumah tak ada lagi yang bisa dimakan selain segenggam beras yang pada akhirnya kuolah menjadi bubur agar bisa dinikmati lebih banyak anggota rumah yang berjumlah lima orang.
Tapi, pandemi ini memberikan sebuah hikmah agung buat diriku dan keluarga. Aku menyaksikan dengan kepala sendiri bagaimana pertolongan khas Allah Ta’ala datang membantu kami keluar dari krisis.
Kisah tentang ini telah kutuliskan dalam tulisan sebelumnya disini.
Kini. Aku ingin berbagi lagi satu karunia agung yang telah Dia perlihatkan sekali lagi kepada kami. Semata-mata aku menceritakannya agar orang-orang tidak pernah kehilangan harapan tentang Wujud-Nya yang penuh Kasih dan Sayang.
Di bulan suci Ramadhan yang penuh berkat ini, sebagaimana yang telah menjadi spirit berjamaah setiap Ahmadi di seluruh dunia, ghairat untuk melunasi Perjanjian Tahrik Jadid dan Waqfi Jadid selalu bergejolak.
Seolah-olah, ada yang kurang jika kedua perjanjian tersebut mahrum untuk dilunasi. Meskipun, lama perjanjiannya setahun. Tapi ada doa khusus dari Khalifatul Masih bagi mereka yang melunasinya pada bulan suci Ramadhan ini.
Di setiap Ramadhan, selalunya itu yang menjadi fikiran utama. Bukan tertuju pada aneka kue lebaran, atau aneka menu hidangan lebaran. Apalagi baju baru untuk lebaran.
Akan tetapi, tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pandemi corona telah membuat perekonomian keluarga terjun bebas.
Tekad kuat untuk melunasinya selalu ada. Tapi kemampuan untuk melunasinya belum kelihatan. Kadang cukup pesimis untuk bisa mewujudkan hal tersebut.
Lagi-lagi, hanya doa yang bisa diandalkan. Tempat bernaung untuk segala harapan, apalagi sebuah harapan agung di bulan yang agung, ada pada doa.
Dan benar saja. Tuhan memang Maha Berkehendak. Lagi-lagi, doa telah mengubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Diluar dugaan kakak-kakakku rupanya memperhatikan kondisi kami. Mereka khawatir kami tidak makan di tengah kesulitan akibat pandemi covid-19.
Sampai pada akhirnya, saudara-saudaraku memberikan sejumlah uang untuk sekedar memberi ketenangan dalam menghadapi efek pandemi covid-19.
Betapa, Tuhan telah memberi jawaban atas doa kami. Dengan uang itu kami akhirnya bisa melunasi perjanjian Tahrik Jadid dan Waqfi Jadid di bulan yang penuh rahmat dan berkat ini.
Betapa keimanan kami menjadi demikian kuat. Sebab untuk kesekian kalinya Tuhan mengabulkan doa kami itu.
Visits: 101
Subhanallah sungguh menggugah…tapi yg lebih menggugah lg..andai saya memiliki istri seperti anda bu…itaat dlm syariat aktif dalm Nizam jemaat….
Itu cuma secuil dr sekian banyak kebahagiaan yg telah dan sedang Allah Taala limpahkan…
Subhanallah…
Allah Maha Pemelihara. Mustahil bagiNya menciptakan kita lalu membiarkan. Yang dibutuhkan hanyalah keyakinan kuat didalam diri bahwa Dia ada dan Maha Berkehendak atas segala sesuatu, maka Dia pun akan datang menolong dengan caraNya yang tidak bisa kita duga.