BERKAT MENAKJUBKAN DARI PELUNASAN TAHRIK JADID DAN WAQFI JADID

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah di dalamnya. Semua amalan manusia dilipat-gandakan oleh Allah Ta’ala. Dan kata Allah Ta’ala, “Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di bulan Ramadhan ini pun, kita senantiasa diserukan untuk melunasi perjanjian Tahrik Jadid dan Waqfi Jadid. Pasti di setiap Ramadhan, ada berkat tersendiri bagi setiap orang yang melunasi perjanjian ini.

Dan kini, saya telah menyaksikannya sendiri.

Satu minggu yang lalu saya menerima sebuah pesan WA dari sek. Tahrik Jadid dan Waqfi Jadid cabang. Di situ tertulis jika kita turut mengambil berkat dan melunasi perjanjian Tahrik Jadid dan Waqfi Jadid di bulan Ramadhan ini, maka kita akan didoakan khusus oleh Khalifah kita tercinta. Dan ada banyak lagi keberkahan yang akan kita terima.

Saya baca rincian sisa perjanjian keluarga saya dan mulai menghitungnya. Di situ tertulis nominal yang lumayan, bisa untuk memenuhi keperluan sebulan. Di rekening, tersisa jumlah uang yang pas untuk pelunasan perjanjian dan membayar zakat fitrah sekeluarga.

Tanpa pikir panjang langsung saya bayarkan semua pengorbanan melalui candah.id, beserta pelunasan perjanjian, zakat fitrah dan kewajiban lainnya. Saya sudah sangat yakin dengan berkat pengorbanan yang selalu keluarga saya rasakan. Dalam hati saya sudah tidak ada keraguan sama sekali.

Setelah melunasi perjanjian dan membayar kewajiban lainnya, kira-kira tiga hari kemudian, tanpa disadari datang bertubi-tubi balasan Allah Ta’ala untuk saya. Nomor Wasiyat yang sudah bertahun-tahun saya ajukan, dikabulkan baru 3 hari yang lalu.

Masya Allah! Rasanya seperti menerima warisan dari Allah Ta’ala! Perasaan haru yang tidak bisa saya ungkapkan saat itu. Akhirnya saya sudah resmi menjadi seorang Musiah dengan penantian yang begitu panjang.

Kemudian datang lagi berkat untuk keluarga saya. Kasih sayang Allah Ta’ala datang dari sudut yang tidak pernah diduga-duga. Pengorbanan kemarin diganti kontan 10 kali lipat dari apa yang sudah saya berikan kepada Allah Ta’ala. Masya Allah!

Sudah sangat sering saya buktikan, jika kita mengutamakan hak Allah Ta’ala maka Dia akan mengutamakan hakmu juga. Dalam Hadits juga tertulis, “Harta yang dizakati tidak akan susut/berkurang.” (HR Muslim)

Untuk umat-Nya yang berpikir bahwa harta adalah salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya, inilah kenikmatan atau bentuk kasih sayang Allah Ta’ala. Dibebaskannya kita dari rasa khawatir dan ragu untuk mengeluarkan pengorbanan. Bahkan diberikannya kita rasa nikmat untuk berkorban. Perasaan semacam ini pun adalah bentuk karunia dan kasih sayang Allah Ta’ala.

Dan semua perasaan nikmat ini bisa kita dapatkan, karena kita tahu dan yakin akan segala keberkatan di dalam pengorbanan. Juga karena kita senantiasa percaya, Dia tak pernah menyia-nyiakan kita yang senantiasa ikhlas berkorban untuk-Nya.

Masya Allah!

.

.

.

editor: Lisa Aviatun Nahar

Visits: 536