Bacalah Al-Qur’an! Rahasia Berlipatnya Keberkahan yang Sayang Dilewatkan

Al-Qur’an merupakan kitab universal, keuniversalannya mampu menjawab semua keadaan dari beragam kebutuhan manusia. Di antara kitab-kitab wahyu, Al-Qur’an merupakan satu-satunya yang ajarannya mutlak tidak terbatas, sebab jika semua kitab wahyu lainnya ditujukan untuk zaman yang khusus dan kaum yang khusus pula, maka Al-Qur’an ditujukan untuk segala zaman. Tidaklah sulit bagi yang berpikiran jernih dan adil untuk memahami bahwa tujuan dari sebuah Kitab Ilahi adalah menuntun manusia kepada Tuhan dan menjadikan mereka beriman kepada-Nya sepenuh hati serta menahan mereka melakukan dosa dengan cara menanamkan keagungan dan penghormatan kepada Tuhan dalam hati mereka. [1]

Al-Qur’an dan bulan Ramadan memiliki ikatan yang erat sekali, hal ini dapat kita baca dalam Al-Qur’an sendiri bentuk keeratannya. Sebagaimana yang tercantum dalam perintah puasa maka tercatat pula Al-Qur’an diturunkan pada bulan yang suci ini. Ayat yang senantiasa dikupas setiap kajian bila Ramadan datang menjelang.

Ketika ibadah puasa diperintahkan maka sekedar menahan lapar dan haus saja bukanlah hal yang menjadi tujuan perintah puasa. Puasa mengajarkan manusia untuk bisa sampai pada Allah SWT. Hanya dengan ibadah puasalah maka ibadah-ibadah yang lain dapat menjadi penghiasnya. Tak heran bila Allah SWT. Memberikan penghargaan berlipat ganda kepada siapa yang mengerjakan ibadah di bulan Ramadan.

Salah satu ibadah yang mendapat perhatian khusus adalah menilawatkan Al-Qur’an. Begitu istimewanya pembacaan Al-Qur’an sehingga Allah SWT. Memberikan penghargaan yang tinggi pula pada pembacaan Al-Qur’an, penghargaannya bukan hanya per ayat tetapi per huruf. 

Allah SWT memberikan penghargaan besar bagi siapa saja yang membaca Al-Qur’an, bahkan hingga per hurufnya! Hadhrat Rasulullah saw. Bersabda

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” [2]

Bayangkan, jika dalam sehari kita membaca satu surah pendek saja, berapa banyak kebaikan yang kita kumpulkan? Apalagi di bulan Ramadan, pahala ini dilipatgandakan berkali-kali lipat!

Tak heran bila Hadhrat Masih Mau’ud as. Pun bersabda, “Berpuasa merupakan jaminan bagi kesebelas bulan lainnya. Ia datang untuk mengajarkan adab bagi kesebelas bulan lainnya. Jika puasa hanya sekedar menahan lapar dan haus saja maka manusia akan terluput dari sebagian besar kebaikan-kebaikan dan sebagian besar manfaat-manfaat. Membiasakan diri membaca serta menilawatkan Al-Qur’an, berzikir Ilahi, memenuhi hak-hak, suci dari dusta, membiasakan diri berkata lurus maka seluruh kesempatan ini hanya bisa diperoleh melalui puasa.” [3]

Alangkah sia-sianya bila melalukan bulan Ramadan begitu saja tanpa mengukirnya dengan beragam kebaikan. Sungguh merugilah bila sampai di bulan Ramadan tapi tak mendapatkan keberkatan apapun di dalamnya. Alangkah baiknya bila memulainya dengan yang ringan dilakukan seperti zikir atau membaca Al-Qur’an. Bila ibadah lain dirasa berat maka mulailah dengan membiasakan diri dengan yang mudah. Bila pembiasaan ini terus berulang maka nanti akan menjadi karakter yang mendarah daging dan tentunya akan terus menerus dilakukan walau Ramadan telah berlalu. 

Semoga kita termasuk kepada golongan yang senantiasa mendapatkan keuntungan dan keberkatan di bulan Ramadan, sehingga bila Ramadan pergi maka keberkatannya senantiasa melekat bahkan sampai nanti bertemu dengan Ramadan berikutnya.

Yuk, mulai hari ini! Ambil Al-Qur’an, baca, resapi, dan amalkan. kita semua insyaAllah menjadi bagian dari mereka yang mendapatkan keberkahan Ramadan dan membawanya sepanjang tahun. Aamiin!

Referensi:

[1] Al-Qur’an Menurut Mirza Ghulam Ahmad, hal. 3

[2] HR. Tirmidzi

[3] Khutbah Jumah Hadhrat Khalifatul Masih IV rh., tgl. 30.5.1986

Visits: 50

Erah Sahiba

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *