Cara Allah Menggugurkan Dosa
Kehidupan dunia fana telah banyak membuat manusia terlena sehingga lupa pada Sang Pencipta. Hiruk pikuk gemerlap dunia membuat manusia silau yang menjadikannya jauh dari Tuhannya. Semuanya melarutkan manusia dalam kenikmatan sesaat.
Sedikit demi sedikit mulai meninggalkan bahkan sampai berani melupakan keberadaan Sang Pemberi. Seakan-akan semuanya merupakan hasil jerih payahnya sendiri.
Allah Ta’ala dengan kasih sayang-Nya yang tidak berbatas menurunkan sayap kasih sayang-Nya untuk mengembalikan mereka yang tersesat agar kembali ke jalan yang lurus. Atau menguji keteguhan iman seorang mukmin. Beragam cara Allah berikan untuk membuatnya kembali.
Tak jarang kemalangan menjadi jalan paling efektif agar manusia kembali mengingat Allah. Banyak sudah kejadian menyedihkan di dunia ini yang telah kita saksikan bersama baik melalui media sosial atau dalam kehidupan sehari-hari.
Apa maksud dari Allah Ta’ala memberikan semua ujian dan cobaan? Itu tidak lain hanya karena kasih sayang Allah Ta’ala begitu besar pada hamba-Nya. Allah Ta’ala hanya menginginkan kebaikan bagi hamba-Nya.
Kemalangan demi kemalangan menimpa beragam manusia tanpa pandang status. Tujuannya hanya satu, agar manusia kembali mengingat Allah Ta’ala.
Keinginan Allah Ta’ala hanyalah agar manusia senantiasa berada di jalan-Nya agar mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Kemalangan atau kesedihan yang menimpa manusia yang menyimpang jalan atau untuk menguji keteguhan imannya.
Oleh karena itu berbahagialah bila ditimpa kemalangan karena artinya Allah tengah menurunkan kasih sayang-Nya. Salah satu sabda Hazrat Muhammad Rasulullah SAW: “Tidaklah suatu kesalahan, kesedihan, ketakutan menimpa seorang mukmin bahkan tertusuk duri sekalipun, melainkan karenanya Allah akan menggugurkan dosa-dosanya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hazrat Masih Mau’ud a.s. bersabda, “Janganlah menjalani kehidupan ini dengan kelalaian. Orang yang tidak menjalani kehidupan dengan kelalaian, sama sekali tidak mungkin akan terperangkap dalam suatu bala-musibah yang ada di luar kemampuannya. Tidak ada suatu bala yang datang tanpa izin.”
Kadang-kadang kebijaksanaan Ilahi sedemikian rupa menjadikan manusia tidak berhasil memperoleh cita-citanya. Terjadi berbagai macam kesengsaraan, bala musibah, penyakit-penyakit dan kegagalan-kegagalan. Akan tetapi hendaknya jangan gentar terhadap hal-hal tersebut.
Allah Ta’ala menginginkan hamba-Nya tidak mengemukakan keinginan-keinginan nafsunya di hadapan Allah, tetapi secara murni tunduk kepada-Nya. Orang seperti itu tidak memperoleh kesengsaraan apa pun. Apabila berada dalam setiap kesulitan maka dengan sendirinya akan terbuka jalan bagi orang seperti itu.
Yakinlah segala kemalangan, kesedihan itu semua adalah untuk perbaikan. Walau terkadang menyakitkan, semuanya adalah untuk kebaikan. Akhirnya, selalu berprasangka baiklah terhadap Allah Ta’ala karena tak ada sesuatu pun yang menimpa kita selain untuk kebaikan.
Allah Ta’ala menjadi penolong bagi hamba-hamba-Nya. Seseorang yang menjalin hubungan dengan Allah Ta’ala walau sebesar zarah pun tidak akan disia-siakan.
Visits: 467