DUA HADIAH SPESIAL DARI-NYA BERKAT SEDEKAH
Satu hal yang sangat alami ketika seseorang mendapatkan hadiah spesial dari orang yang dicintainya. Ia tentu akan mengekspresikan rasa syukurnya dan bahagianya dalam berbagai bentuk. Ia juga ingin berbagi kebahagiaannya kepada banyak orang. Bukankah media sosial selalu bisa menjadi sarana aktualisasi kebahagiaan tiap orang?
Dan apa jadinya, jika hadiah tersebut datang dari-Nya? Wujud yang ketika Dia ingin menganugerahkan satu hadiah kepada hamba-Nya, hadiah tersebut amat spesial yang mampu menggetarkan keimanan.
Dan saya tak kuasa untuk tidak menuliskannya. Mungkin ini salah satu bentuk syukur saya yang teramat dalam kepada-Nya.
Dua kejadian ini terjadi pada bulan September kemarin. Dan hadiah itu datang berbarengan dari dua orang yang berbeda.
Setelah program webinar kuliner, sebagai bahan evaluasinya kami diminta untuk membuat suatu jenis makanan. Dan saya pun memesan tepung khusus untuk praktek.
Saya memesan ke seorang reseller yang ada di daerah kami. Setelah beberapa saat kami mengobrol lewat whatsapp, tibalah di akhir pembicaraan yakni penentuan harga. Setelah “deal” saya tutup percakapan itu.
Selang beberapa waktu, saya membuka kembali whatsapp dari sang reseller. Dalam obrolan tertulis, “Bu kalo ibu ada kesempatan berkunjung ke Cianjur atau ada acara ibu kabari saya, saya ingin memberikan kerudung dan wadah Tupperware untuk ibu. Ibu silahkan pilih mau yang mana.”
Awalnya saya menolak karena kok orang yang belum pernah bertemu mau memberikan hadiah kepada saya? Tapi ibu tadi meminta segera untuk memilih supaya nanti bisa dikirim bersama pesanan tepung yang dipesan. Akhirnya dengan malu-malu saya memilih yang yang beliau sodorkan.
Setelah kejadian itu, tak berselang lama ada yang nge-whatsapp saya. Ini datang dari Kang Doni. Saya sendiri belum pernah bertemu orangnya. Beliau dikenal sebagai salah satu trainer bisnis online Jemaat dari Tasikmalaya.
Sebelumnya, saya membaca status whatsapp beliau yang isinya begini, “Jangan mengaku cinta Huzur kalau tak mencintai keluarga Mubaligh.”
Saya pun langsung membalas status tersebut dengan kata-kata, “MasyaAllah, bapak senantiasa diberikan umur panjang dan rezeki yang melimpah. Aamiin.”
Beliau bertanya, “Apakah ibu istri Mubaligh?”
“Mohon doanya selalu pak,” jawab saya.
Kemudian tak lama beliau balas lagi, “Bu minta alamat pengiriman, saya ingin memberikan hadiah untuk anak ibu.”
Setelah saya katakana bahwa lain kali aja pak, lagian saya juga belum kenal bapak. Kang Doni malah membalas, “Gak apa-apa bu. Mumpung saya ada gratis shopeepay.”
Setelah menyaksikan dua kebaikan dari dua orang yang saya belum kenal dan tak pernah juga bertemu ini, saya jadi bertanya-tanya dan merenung, mengapa ini bisa terjadi.
Setelah beberapa saat merenung. Saya teringat dalam beberapa waktu yang lalu, saya memberikan sejumlah uang kepada dua orang ibu yang melahirkan juga kepada satu keluarga yang anggota keluarganya meninggal.
Saya pun membatin, apakah ini adalah balasan dari Allah Ta’ala atas sedekah yang saya beri? Apakah secepat ini ganjaran dari sedekah itu?
Dengan hanya memberikan beberapa rupiah saja kepada orang lain, Allah malah menggantinya dengan yang lebih walaupun tidak dalam bentuk uang.
Setelah saya ceritakan semua ini kepada suami, ia berkata, “MasyaAllah, itulah kenapa kita harus terus bersyukur dan bersedekah. Kita jangan takut untuk memberi kepada orang lain.”
Dan Alhamdulillah kedua hadiah tersebut sudah saya terima hampir dalam waktu yang bersamaan. Semua hadiah tersebut indah sesuai dengan apa yang saya inginkan. Dan hadiah untuk anak saya berupa mobil remote control. Kebetulan mobil mainan anak saya sudah banyak yang rusak.
.
.
.
Penulis: Khoerunisa Somad
Editor: Muhammad Nurdin
Visits: 332
Jazakumullah kepadaa redaksi yg telahem memuat tuliasan saya ini.
Mubarak bu Nisa