Fenomena Bullying dan Body-Shaming, Yuk Hentikan!

Praktik bullying dan bodyshaming sering kita jumpai di masyarakat. Seolah praktik ini tengah mendapatkan porsi khusus sebagai pernak-pernik kehidupan yang makin mentradisi. Ada semacam kepuasan batin saat dari praktik ini saat ia menjaili orang lain.

Apa sih yang dimaksud bullying dan body-shaming?

Bullying secara sederhana berarti upaya mengintimidasi atau melecehkan orang lain, baik secara lisan ataupun perbuatan. Bullying terjadi bisa atas dasar ras, agama, gender, seksualitas atau kemampuan tertentu.

Praktik bully tak kini makin berkembang dengan kemunculan media sosial. Orang kini mendapat ruang baru yang lebih mudah aksesnya untuk melakukan hal-hal yang tidak mengenakkan kepada orang lain.

Sedangkan body-shaming adalah tindakan mengejak, menghina, atau berkomentar negatif terhadap keadaan fisik atau tubuh seseorang. Ingatkah kita dengan seorang artis entertainer yang kebetulan hidungnya pesek, lalu kemudian menjadi bulan-bulanan body-shaming netizen yang maha julid?

Meski dalam nada bercanda, praktik body-shaming dapat menyebabkan seseorang jadi tidak percaya diri, sakit hati berkepanjangan, bahkan sampai anti-pati dengan kamera. Untungnya, kini ada aplikasi camera 360 yang sedikit banyak membantu mereka yang mengalami efek traumatik body-shaming. Meskipun, itu bukan solusi yang menyelesaikan masalah tanpa masalah.

Sebenarnya, praktik bullying dan body-shaming sangatlah tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mencemoohkan kaum yang lain, boleh jadi mereka itu lebih baik daripada mereka, dan janganlah segolongan wanita mencemoohkan wanita yang lain, boleh jadi mereka itu lebih baik daripada mereka. Dan janganlah kamu mencela satu sama lain, dan jangan memanggil satu sama lain dengan nama-nama buruk. Dipanggil dengan nama buruk setelah beriman adalah hal yang seburuk-buruknya; dan barangsiapa yang tidak bertaubat mereka itulah orang-orang yang aniaya.” (QS Al-Hujurat:12)

Dalam kalimat pertamanya disebutkan larangan jangan mencemooh orang lain. Sebab, boleh jadi pihak yang dicemooh itu lebih baik dari yang mencemooh.

Dan, pada kalimat terakhir dikatakan, janganlah kita memanggil orang lain dengan nama-nama buruk, dengan baik ingin melecehkan atau cuma main-main saja.

Dalam hadits, Rasulullah saw pernah bersabda,

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dengan berpegang tegung kepada Al-Quran dan Hadist di atas, semoga kita terhindar dari perilaku bullying dan body shaming. Dan memperlakukan semua orang penuh cinta kasih.

Visits: 56

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *