Ketetapan Waktu Atas Segala Sesuatu

Allah SWT berfirman dalam QS Al-A’raf, 7:54

“Sesungguhnya Tuhan-mu adalah Allah yang menciptakan seluruh langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy. Dia menjadikan malam menutupi siang yang mengejarnya dengan cepat. Dan Dia menciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, penciptaan dan perintah adalah wewenang-Nya. Maha Berberkat Allah, Tuhan seluruh alam.”

Langit dan bumi diciptakan, berkembang dan mencapai bentuknya seperti sekarang tidaklah instan, melainkan melewati rentang waktu tertentu. Begitupun penciptaan seluruh makhluk, semuanya ditetapkan menurut kadar waktunya masing-masing.

Sebagaimana penciptaan langit, bumi dan seluruh makhluk memerlukan satu rentang waktu, demikian pulalah hendaknya manusia dalam menjalani kehidupan, yaitu menyadari bahwa ada batas waktu atas segala sesuatu. Kesadaran ini sejatinya akan membuahkan kesiapsiagaan, kewaspadaan, kedisiplinan dan menjauhkan dari kesia-siaan. Dengan kesadaran ini pula, manusia dapat lebih memahami apa sebenarnya tujuan hidup yang diembannya.

Dalam ilmu Manajemen dikenal istilah Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.  Keempat istilah ini sangat kental kaitannya dengan masalah waktu. Visi adalah pandangan jauh ke depan, mengenai apa yang hendak dicapai oleh seseorang di masa mendatang. Sedangkan misi adalah langkah-langkah dalam  pencapaian visi, dan tujuan merupakan penjabaran dari misi yang biasanya dijabarkan dalam angka-angka capaian kualitatif. Tujuan-tujuan yang sudah dirumuskan selanjutnya akan dicapai melalui penjabaran yang lebih spesifik dan rinci yang disebut dengan sasaran. 

Ciri khas dari sebuah sasaran adalah adanya batas waktu (timebound) pencapaian pada tiap tahapnya. Seperti halnya seseorang yang sedang menaiki anak tangga dengan tujuan sampai di lantai paling atas sebuah gedung, katakanlah ada 100 anak tangga, dengan harapan dapat sampai dalam waktu 1 jam, maka tentu saja dia harus sudah dapat mengukur berapa kecepatan naik dari satu tangga ke tangga lainnya, berapa lama bisa berdiam di satu anak tangga ketika merasa lelah, sehingga target 1 jam dapat tercapai.

Tanpa perhitungan akurat, bisa saja orang tersebut tergesa-gesa, atau malah berusaha melompati beberapa anak tangga sekaligus. Dengan cara ini, mungkin bisa sampai lebih cepat, namun sangat mungkin juga menghadapi resiko cedera yang menyebabkan gagal mencapai tujuannya. Di sisi lain, bila terlalu lambat melewati setiap anak tangga, tatkala sampai semuanya sudah terlambat, karena sudah ada orang lain yang berada disana atau lantai atas itu sudah tertutup.

Contoh lainnya, seorang pemanah. Dia pasti harus memperhitungkan dengan cermat berapa anak panah yang harus disiapkan, berapa kuat rentangan tali busur panahnya, berapa lama dia bisa mengarahkan anak panah untuk membidik sasaran utamanya dengan tepat, kapan harus menarik dan melepas anak panah. Semua perhitungan-perhitungan tersebut akan menentukan pada titik mana anak panah akan menancap. 

Lantai paling atas, bidang sasaran anak panah adalah ibarat impian. Sebuah impian akan bisa diraih manakala setiap tahap pencapaiannya dilalui dengan benar, terarah dan terukur serta mempertimbangkan tenggat waktu bagi pencapaian tersebut  karena itu seorang Diana Scharf mengatakan bahwa “Sasaran itu impian yang memiliki tenggat waktu.”

Visits: 153

Ai Yuliansah

1 thought on “Ketetapan Waktu Atas Segala Sesuatu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *