SETAN TERBELENGGU OLEH AMAL SALEH

Salah satu hikmah puasa Ramadhan di tengah pandemi corona adalah makin sempitnya ruang gerak setan untuk menggoda manusia. Kok bisa? Karena kebanyakan orang kini melewati puasa dengan stay at home.

Godaan terkecil di jalan, sebagai contoh, emang-emang yang suka ngaduk es kelapa di pinggir jalan, dimana kita biasa membatin saat mendengar suara dentingan es batunya, kini dalam masa-masa stay at home godaan semacam itu bisa hilang sama sekali.

Seolah-olah, puasa di tengah pandemi ini membuat setan-setan makin dibelenggu.

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim no. 1079).

Tentu, maksud hadits di atas bukan karena adanya corona sehingga otomatis setan telah dibelenggu. Bagaimana jika keadaan normal, wabah tidak ada?

Maksud hadits di atas dengan kata-kata “setan-setan dibelenggu” adalah kita membelenggu setan-setan dengan amal saleh kita. Puasa tanpa amal saleh bagai rumah tanpa pondasi. Rapuh dan mudah hancur.

Orang yang akan memperoleh manfaat dari puasanya adalah hanya mereka yang banyak mengerjakan amal-amal saleh; mereka menjaga puasanya dengan penuh rasa takut kepada Allah dan menyesuaikan amal perbuatannya dengan segala apa yang diridhai Allah.

Ini senafas dengan hadits lain yang Rasulullah saw nasehatkan kepada kita terkait puasa bahwa puasa yang diterima adalah yang disertai dengan keimanan dan penuh introspeksi diri.

Permisalannya seperti satu gelas yang penuh dengan minyak. Ketika kita mengucurkan air keran terus menerus, maka minyak tersebut akan luber keluar tergantikan oleh air yang masuk terus menerus.

Setan akan terus bermukim dan mengganggu kita saat tidak ada upaya sama sekali dari diri kita untuk mengusirnya dengan tidak hormat.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an:

وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا

Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.” (QS. An-Nisa : 124)

Ramadhan di tengah pandemi menjadi sebuah kesempatan emas kita berlomba-lomba untuk beramal saleh. Selain melaksanakan puasa  kita pun perlu untuk menghiasinya dengan amal saleh yang dapat kita lakukan bersama keluarga di rumah. Seperti melaksanakan  ibadah sholat wajib secara berjamaah dan tepat waktu. Tadarus Quran. Shalat taraweh, dzikir dan bersedekah.

Dan satu sikap yang selalu Rasul Karim saw perlihatkan dalam bulan Ramadhan ini adalah beliau makin dermawan terhadap orang-orang.

Ini sangat relevan dengan situasi pandemi sekarang ini, dimana solidaritas terhadap sesama adalah hal yang amat penting untuk keluar dari krisis wabah ini. Dengan hanya berbagi takjil kita yang berlebih, atau makanan yang berlebih, setidaknya hal itu akan menjadi “kekebalan sosial” kita terhadap virus jika diperhatikan dan dikerjakan secara berjamaah.

Mari kita “rumahkan” setan dan buat dia makin tidak ada kerjaan di bulan Ramadhan ini.

Visits: 119

1 thought on “SETAN TERBELENGGU OLEH AMAL SALEH

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *