SURAT SUCI UNTUK SANG KHALIFAH TERKASIH

Ramadhan yang lama dinanti oleh segenap muslim di dunia dengan penuh cinta akhirnya tiba. Liuk angin suci menyergap kalbu para insan. Hasrat berbagi begitu menggebu. Saatnya bakti sosial dilakukan sesuai program kerja ramadhan.

Ibu ketua LI (ketli) Cabang Bojong mendapat tugas sebagai ketua pelaksana Baksos daerah tahun ini. Dalam sekejap beliau dengan sangat gesit mulai sibuk mengatur segala persiapan Baksos.

Baksos kali ini sungguh berbeda dengan tahun lalu karena masa pandemi menguasai buana. Banyak orang sulit untuk sekedar makan. Perekonomian lumpuh. Sembako sangat diidamkan oleh banyak orang. Jadi berbeda dengan tahun lalu, kini bu Ketli baksosnya bukan jual sembako murah tapi membagikan sembako gratis.

Tak lama sudah terlihat 75 bungkus sembako gratis telah berjejer rapi bagai pasukan siap tempur. Sudah siap siaga untuk dialihtangankan. Namun Ibu Ketli terhinggapi rasa sedih. Sembakonya belum berbaju biru lambang kebanggaan pengkhidmatan Jemaat.

Sejenak Ibu Ketli pun galau. Beliau ungkapkan rasa gundah gulananya padaku. Hari pembagian sembako hanya tinggal 1 hari namun kantong biru belum ada. Hari itu baru urus-urus pemesanan kantong ke HF dan tentu perlu waktu untuk bisa sampai hari itu.

Bagaimana pun Ibu Ketli ingin mentaati seruan Bapak Amir Nasional. Beliau menghimbau bahwa seluruh jenis pengkhidmatan dihimpun dalam 1 bendera yaitu Humanity First (HF).

Humanity first, gerakan kemanusiaan yang diinisiasi oleh Hazrat Khalifatul Masih ke-4. Melayani kemanusiaan di segala bidang tanpa membedakan agama dan ras.

Terjadilah dilema. Di satu pihak keinginan taat pada Khalifah menggebu di dada. Di lain pihak tak semudah itu mendapatkan si biru bila mendadak. Maklum info seruan di bawah bendera HF baru kami dapatkan.

Akhirnya sambil terus berkomunikasi dengan chairman HF, Bapak Ir Kandali Lubis dan mas Agil, kami sepakat supaya bu Ketli segera menulis surat ke Huzur tercinta khusus untuk urusan kantong supaya bisa segera mendapat goodie bag biru HF.

Meskipun hanya demi kantong, kami beranikan diri berkirim surat ke yang Mulia karena teringat suatu nasihat agama yang bunyinya, “mintalah pada Allah meskipun hanya garam.”

Selanjutnya Ibu Ketli menghubungiku kembali. Beliau katakan dirinya ingin menangis karena belum lama mengirim surat kepada Huzur a.ba Dan alhamdulillah! Ibu Ketli mendapat angin segar. Besok para sembako sudah dapat berkostum biru langit yang menawan dan memberi pesan kemanusiaan.

Ibu Ketli Cabang Bojong telah mendapat pinjaman sementara kantong biru dari Ibu Ketli Cabang Tambun karena kebetulan Tambun punya banyak kantong biru dan belum akan dipakai besok. Alhamdulillah berkat surat pada Khalifah yang suci, solusi segera didapat.

Ibu Ketli pun kembali ceria dan penuh semangat melanjutkan aksinya. Kami turut lega. Berawal dari sini, sejak itu mas Agil dan pak Kandali menjadi tangan pengabulan doa surat Huzur. Ratusan goodie bag biru berseliweran diantara para lajnah yang semakin ganas dengan adrenalin kemanusiaannya. Kini si biru HF telah beralih ke tangan para pemulung, janda-janda, anak yatim, para ojol, dan kepada yang sedang tidak berdaya saat ini.

Bertolak dari surat suci tersebut, gerakan berbagi berlayar bebas di lautan kemanusiaan dan berkecamuk bagai topan badai dan hujan deras. Dahsyat! Kami yakini, siapapun yang punya kantong kemanusiaan pasti termotivasi untuk berbagi. Untuk isi kantongnya biarkan Allah yang mengisinya melalui malaikat-malaikat-Nya yang akan datang padamu dan hatimu.

Kini kantong itu sudah ada di tangan mereka yang sedang nestapa. Semoga setelah memegang kantong itu, ada daya magis yang membuat mereka bermental kaya di tengah kekurangan yang tengah mereka hadapi.

Miskin boleh-boleh saja untuk sementara waktu tapi mental harus kaya, karena konon katanya terlahir miskin itu adalah takdir, namun hidup miskin atau kaya adalah pilihan. Mau miskin atau mau kaya? Bila ingin kaya, berbagilah! Ikut andil dalam “Berbagi” bukan hanya milik orang berada tapi ia milik siapa saja yang yakin bahwa Allah Maha Kaya dan Maha Pemberi isi kantong.

Darimana datangnya keyakinan, keberanian, dan kedahsyatan aura aksi kalau bukan berkat dari segala sesuatu yang dimulai dengan meminta pada Allah melalui perantaraan berkirim surat memohon doa pada Khalifah Allah. Berkah Khilafat bisa didapat dimulai dari mana saja dan dari hal sekecil-kecilnya. Dengan berkah Khilafat, hal kecil saja dapat menggelembung menggoncangkan dunia.

.

.

.

editor: Azza Ayumiyanti Puteri

Visits: 58

Iim Kamilah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *