Menghapus Dosa dengan Bersikap Sabar

Apakah ada manusia yang hidup di dunia ini tanpa pernah mengalami musibah, penderitaan, suatu penyakit, kesedihan atau kegalauan? Tentu di antara kita pasti pernah mengalami bahkan mungkin sedang berada di dalam situasi dan kondisi tersebut.

Melihat keadaan dunia saat ini dengan berbagai macam musibah seperti bencana alam yang tiada henti, penderitaan akibat peperangan seperti yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina, atau wabah penyakit virus covid-19 yang menggemparkan dunia telah menambah perasaan sedih, takut dan gelisah di dalam diri kita.

Lantas apa yang akan kita lakukan bila kita berada di dalam situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan selain meluapkan emosi seperti menangis, marah atau berkeluh kesah? Sering kali di dalam keadaan yang tidak menyenangkan kita mendengar seseorang akan berkata “Mohon bersabar” atau “Bersabarlah, kamu sedang diuji”.

Mengapa kita diminta untuk bersikap sabar dalam menghadapi situasi dan kondisi yang menyulitkan bagi kita? Jawabannya dapat kita temukan di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

“Tidaklah menimpa seorang muslim suatu kelelahan, penyakit, kegelisahan, kesedihan, gangguan dan kegundahan hingga sebuah duri yang mengenainya, melainkan dengan itu semua Allah akan menghapus dosa-dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut selaras dengan sebuah nasihat yang bijak di dalam kitab suci Al-Qur’an di mana Allah Swt. berfirman:

“Dan sesungguhnya akan Kami beri kamu cobaan dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, dan kekurangan dalam harta benda dan jiwa dan buah-buahan; tetapi berikanlah kabar suka kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa suatu musibah mereka berkata “Sesungguhnya kami kepunyaan Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali”. Mereka inilah yang dilimpahi berkat dan Rahmat dari Tuhan mereka dan mereka pulalah yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah, 2: 156-158)

Selama kita belum meninggalkan dunia yang fana ini, Allah Swt. akan terus menguji kita dengan kesenangan dan kesulitan sehingga diperlukan sikap sabar dalam menghadapinya. Karena disadari atau tidak, sebagai manusia kita tidak akan luput dari setiap kesalahan dan dosa, baik yang disengaja atau yang tidak di sengaja.

Ternyata berbagai macam ujian atau cobaan yang kita hadapi tersebut dapat menjadi penghapus bagi dosa-dosa kita. Namun apakah dengan meratap dan berkeluh kesah saat menghadapi suatu ujian atau cobaan dalam hidup maka Allah Swt. akan menghapus dosa-dosa kita begitu saja?

Meluapkan berbagai macam emosi dan berkeluh kesah saat menghadapi suatu ujian atau cobaan bukanlah bagian dari sikap sabar. Melainkan, hal tersebut merupakan hal yang alami (keadaan thabi’i) dari manusia. Misalnya saat kita mengalami suatu musibah, pasti yang pertama kali akan kita lakukan adalah menangis atau memukul-mukul kepala dengan perasaan yang amat terluka.

Kemudian sikap sabar seperti apa yang Allah Swt akan menghapus dosa-dosa kita? Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda:

“Bila sesuatu telah hilang atau terlepas dari seseorang lalu ia tidak berkeluh kesah dan menganggap sesuatu yang hilang atau terlepas itu sebagai amanat dari Allah dengan rela terhadap keputusan-Nya seraya berkata “Ini tadinya milik Allah dan Allah telah mengambilnya kembali” maka inilah akhlak dari sikap sabar yang sesungguhnya.” (Filsafat Ajaran Islam)

Maksud dari hadis dan ayat Al-Qur’an tersebut adalah jika dengan kebijaksanaan-Nya Allah Swt. menganggap tepat kala mengambil kembali sesuatu dari kita yang berasal dari-Nya, maka seharusnya tidak ada alasan bagi kita untuk berkeluh kesah. Karena, Allah Swt. adalah Pemilik semua yang kita miliki termasuk diri kita sendiri.

Oleh karena itu sikapilah setiap ujian atau cobaan yang menimpa kita dengan sabar. Jadikan sebagai motivasi bagi kita agar menjadi pribadi yang lebih kuat dan hebat lagi untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam hidup kita agar Allah Swt. menghapuskan segala kesalahan dan dosa kita, serta senantiasa melimpahkan berkat dan rahmat-Nya.

Referensi:
[1] Al-Quran Tafsir dan Terjemah
[2] Filsafat Ajaran Islam

Visits: 73

Laesa Nurul Kautsar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *