Menyerahkan Semua Urusan Hanya kepada Allah Swt

Manusia diciptakan dengan penuh kelemahan, dengan penuh keterbatasan, penuh kehinaan dan kemiskinan. Yang memiliki kekuatan dan kemampuan tanpa batas hanyalah Allah Swt. Allah Swt yang menerbitkan matahari dari Timur, dan menenggelamkannya di Barat. Allah Swt-lah yang menciptakan dunia dan segala isinya.

Maka tidak ada jalan dan cara yang paling terbaik untuk keluar daripada kelemahan diri, kecuali dengan menyerahkan semuanya kepada yang Mahakuat, kepada yang Mahakaya, kepada yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu yaitu Allah Swt. Maka dari itu Islam mengajarkan tentang konsep tawakal atau yang dapat diartikan dengan penyerahan diri atau bergantung sepenuhnya pada sang pencipta.

Meskipun tawakal mengajarkan manusia untuk menyerahkan segala urusan kepada Allah, namun bukan berarti umat Islam menjadi tidak bertanggung jawab terhadap tindakan dan keputusan mereka. Sebaliknya, tawakal memberikan pijakan moral dan spiritual bagi individu untuk mengambil langkah-langkah yang bijaksana, dengan keyakinan bahwa hasil akhirnya adalah kehendak Allah.

Dalam Al-Qur’an juga telah digambarkan secara jelas bahwa Allah-lah sang pemilik langit dan bumi dan kepada-Nya-lah tempat kita bergantung dan menyerahkan segala keluh kesah juga kegundahan hati kita. Tidak ada dzat yang paling berkuasa dari Dia.

Hal ini telah dijelaskan dalam firman-Nya, “Dan milik Allah-lah apa pun yang ada di seluruh langit dan apa pun yang ada di bumi, dan kepada Allah-lah segala urusan akan dikembalikan.” [QS. Ali Imran 3: 110]

Dari ayat ini jelas bahwa dapat kita artikan bersama bahwa segala yang ada di seluruh langit dan bumi adalah kepunyaan-Nya maka manusia memang sudah seharusnya berpasrah diri atau bertawakal pada Tuhannya atas segala urusan hidupnya.

Terdapat sebuah kisah yang dapat kita pelajari dari seorang pilot, Abdul Razak, yang selamat keluar dari zona merah di awan hitam yang tebal dan berpotensi untuk menghasilkan kilat. Kisah ini membawa kita pada sebuah makna keagungan Allah Swt.

Pesawat Garuda Indonesia yang dibawanya dari Selaparang, NTB, menuju Yogyakarta jatuh di atas Sungai Bengawan Solo setelah sebelumnya sang pilot hampir percaya bahwa pesawat itu akan hancur berkeping-keping.

Di titik itu, momen ketika pesawat terjebak di atas langit setinggi puluhan meter di atas laut, dan ketika harapan seakan sirna, sang pilot terlempar ke sebuah ruang lain di dalam dunianya. Di pikirannya, yang awalnya didominasi oleh persepsi pesawat jatuh atau meledak, tiba-tiba ia teringat Allah Swt.

Kepasrahannya yang begitu besar kepada Allah saat itu membuatnya bergeming sejenak. Dari mulutnya, terlontar, “Allah menguasai kabut-kabut ini. Jika memang harus mati, aku pasrah. Jika itu yang terbaik, maka itu jalan yang akan ku hadapi.”

Ia pun mengosongkan pikirannya, menutup matanya, dan kemudian terdengar seperti sebuah baja seberat ratusan ton yang meluncur di atas air. Subhanallah! Pesawat Garuda Indonesia yang dibawa Abdul Rozak sudah mengapung di atas Sungai Bengawan Solo. Yang lebih mengejutkannya, ternyata tidak ada satupun penumpang yang meninggal dunia, meskipun beberapa luka parah.

Beberapa hari kemudian, berita ini langsung dipampang di seluruh media di Indonesia. Headline “GARUDA INDONESIA LOLOS DARI AWAN MAUT” atau “PASRAH, KAPTEN ABDUL ROZAK SELAMAT DARI JEBAKAN AWAN NIMBOSTRATUS” menghiasi halaman depan koran-koran dan media.

Sungguh luar biasa, bentuk kepasrahan terhadap Sang Pencipta mampu menghasilkan sesuatu yang di luar dugaan manusia. Itulah salah satu bukti Allah Swt. sebagai tempat kita bergantung hanya kepada-Nya-lah seharusnya kita memasrahkan diri.

Penyerahan diri kepada Allah juga dapat membawa kedamaian dan ketenangan batin karena menyadari bahwa Allah adalah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Tawakal juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres yang ada dalam diri.

Tawakal merupakan pondasi penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan memasrahkan diri pada Allah, kita dapat menghadapi segala bentuk cobaan dan tantangan hidup dengan sikap yang tenang dan penuh keyakinan pada kehendak Allah Swt. Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang selalu dekat dengan Allah dan yakin akan kuasa-Nya yang Mahabesar, Mahahebat dan Mahasegalanya.

Visits: 98

Mega Maharani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *