Pengabdian Membuat Orang Menjadi Hebat
Setiap manusia sangat penting untuk membentuk tujuannya yang unik. Bahkan setiap orang ada untuk memberikan sesuatu yang indah bagi hidupnya dan setiap orang harus belajar melalui energi positif untuk menemukan kesuksesan abadi dalam hidupnya. Lebih baik mengagumi seseorang daripada meremehkan mereka.
Keberhasilan dalam hidup tergantung pada kecerdasan membangun hubungan. Untuk merawat hubungan yang baik, sudah seharusnya kita mampu melihat kehebatan dan kelebihan dari dalam diri orang lain, bukan kekurangan untuk kita remehkan.
Sejauh ini, pernah tidak kita berpikir, ternyata ada orang yang mampu menjadi inspirasi jutaan bahkan miliaran manusia? Selama ribuan tahun, dipelajari, dijadikan biografi hingga ratusan halaman, dan dirasakan benar manfaatnya justru mereka yang tidak pernah satu kali pun memikirkan akan kehebatan dirinya.
Bahkan, tidak pernah memikirkan punya pengikut berapa, dipuja dan dipuji di kolom komentar justru mereka yang memberikan seluruh tenaga, pikiran, waktu, hingga harta bendanya untuk orang lain.
Belajar dari Khalid bin Walid ra., sang inspirator legenda militer yang tidak pernah kalah, bahkan diberi julukan ‘Pedang Allah yang Terhunus’. Ia meninggal dalam keadaan sederhana sambil menangisi dirinya. “Kenapa aku mati di tempat tidur ini?” lirihnya.
Sosok inspirator lainnya bisa kita lihat pada sosok Hadhrat Umar bin Khattab ra., inspirator para pemimpin yang mampu mengembangkan Islam hingga ke berbagai penjuru dunia, mati dalam keadaan ditikam. Hampir seluruh hidupnya ia habiskan untuk memikirkan orang lain. Ia merasa khawatir kalau dirinya tidak bisa menjadi pemimpin yang baik buat rakyatnya.
Nabi Muhammad saw. sang inspirator segalanya, bahkan nomor satu di dunia, justru yang paling berat beban jiwa dan raganya. Dicaci-maki hingga dilempari batu sampai suatu waktu pernah disiram kotoran, namun pesan terakhir yang beliau ucapkan adalah, “Umatku, umatku, umatku.” Begitu kalimat yang terucap di detik akhir hidupnya. Semuanya selalu tentang orang lain dan bukan tentang dirinya.
Dari kisah tokoh hebat di atas bisa kita ambil pelajaran, ternyata orang yang dijadikan inspirasi dan punya karya luar biasa justru mereka yang selalu memberi dan melayani hingga habis seluruh umurnya. Mereka selalu bergerak, berkarya, beramal dan bermanfaat hingga habis seluruh umurnya.
Bahkan, mereka tidak pernah sekali pun memikirkan uang, popularitas, jabatan atau penampilan dirinya di mata orang lain. Karena tidak ada yang lebih mereka inginkan dari perbuatannya tersebut kecuali balasan dari Allah di akhirat nanti.
Lalu, yang menjadi pertanyaan untuk diri kita adalah apakah kita bisa menjadi orang hebat seperti mereka yang dapat menginspirasi banyak orang? Jawabannya tentu bisa. Martin Luther, Jr., mengatakan, “Setiap orang bisa menjadi hebat, karena setiap orang bisa mengabdi.”
Orang hebat bukan selalu yang memiliki keunggulan baik dengan gelar akademik yang berderet, prestasi mentereng, atau pun yang memiliki karya yang luar biasa, akan tetapi orang hebat yang sesungguhnya adalah mereka yang mengabdikan diri untuk orang lain.
Dengan kata lain orang yang hebat bukanlah orang yang hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri tapi juga bermanfaat bagi orang lain. Itulah rumus yang diberikan Rasulullah saw., “Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.” [*]
Referensi:
[*] HR. Ahmad, Thabrani dan Darulquthni
Visits: 50