BERHATI-HATILAH DENGAN MANIS DAN INDAHNYA DUNIA

Dunia ini laksana fatamorgana. Seperti nampak megah namun pada hakekatnya hanya tipu daya semata. Semakin dikejar semakin melelahkan untuk diikuti. Bila diikuti pun akan semakin menjauhkan kita dari kehidupan akhirat. Kita semakin terlena dibuai dengan kesenangan-kesenangan yang hanya sementara.

Dunia pun diibaratkan seperti bunga yang disemai, dipupuk, dirawat hingga berbunga lalu kemudian dipetik. Dan ketika telah dipetik dia lama kelamaan akan layu kehilangan kecantikan dan keindahannya. Atau seperti tanaman yang dirawat sejak dari bibit hingga menjadi tanaman yang subur namun lama kelamaan akan menguning dan berguguran dengan sendirinya.

Kehidupan dunia itu terlihat begitu indah menawan di mata siapa saja yang melihat dan memandangnya. Tahta, jabatan, wanita, keturunan, harta benda, dan semua keindahan di dalamnya. Keseluruhannya itu nampak begitu menggoda dan membuai, normalnya jiwa manusia tergoda dan berhasrat untuk menggapai dan menikmatinya.

Allah SWT berfirman, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)

Tidak ada yang perlu kita banggakan dalam kehidupan dunia ini. Kita tidak dilarang mencari kehidupan dunia karena dunia pun  salah satu sarana untuk memajukan agama. Namun yang dilarang adalah kita menjadi terlena dan menjadikan semuanya sebagai tujuan utama. Sedangkan tujuan utama kita hidup di dunia ini adalah mengabdi dan beribadah kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT.

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW pun menasehati manusia, “Sungguh, dunia itu manis dan indah. Dan sungguh, Allah menguasakan kepada kalian untuk mengelola segala sesuatu yang ada di dalamnya, kemudian Allah mengawasi bagaimana kalian berbuat. Karena itu, berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan perempuan, karena sungguh mula pertama timbulnya bencana di kalangan Bani Israil adalah karena masalah perempuan.” (HR. Muslim)

Dua hal yang disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam hadist tersebut adalah dunia dan wanita. Dunia dalam hal ini mengejar harta yang tiada hentinya dan wanita adalah kesenangan-kesenangan semu yang terus dikejar dan dijadikan pemuas hawa nafsu.Kedua hal tersebut membuat manusia banyak tergelincir menjauh dari Allah SWT.

Allah SWT menyebutkan kaum lain sebelum kita maksudnya supaya kita mengambil pelajaran dari apa yang dialami oleh kaum lain tersebut dan bagaimana kemurkaa Allah SWT terhadap mereka karena kelalaian dan pembakangan mereka sehingga azab diturunkan kepada kaum tersebut.

Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah SWT yang mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang dialami oleh kaum lainnya. Mengejar dunia tidak akan membuat kita bahagia selamanya namun mengejar akhirat akan membuat hati selalu tenteram dan damai karena tujuan hidup bukan untuk dunia namun akhirat adalah tujuan akhir hidup kita.

 

Visits: 476

Rauhun Thayibah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *