
Hadhrat Muslih Mau’ud ra.: Keturunan Suci Penerus Risalah
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra., Nabi Muhammad saw. bersabda, “Siapa yang diberi karunia oleh Allah seorang istri yang salehah, berarti Allah telah menolongnya untuk menyempurnakan setengah agamanya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah setengah sisanya.” [1]
Makna hadits ini adalah bahwa nikah dapat melindungi dan menjaga kehormatan diri. Dengan menikah, seseorang dapat menyempurnakan setengah agamanya dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Salah satu tujuan menikah yang paling umum adalah melanjutkan garis keturunan saleh sehingga tujuan penciptaan manusia untuk beribadah terpenuhi.
Sebagaimana Nabi Zakaria as. berdoa siang dan malam yang diabadikan Allah SWT dalam Al-Qur’an, “Ya Zakaria! Kami berikan kabar suka kepada engkau tentang seorang anak laki-laki namanya Yahya. Tidak pernah Kami sebut seorang pun sebelum dia dengan nama itu.” [2]
Begitu juga Rasulullah saw. pun pernah menubuatkan tentang kedatangan Imam Mahdi as. bahwa, “Nanti di akhir zaman akan ada sosok pembaharu Islam yang sangat besar dan disebut mujadidul ardhom dan sosok pembaharu yang sangat besar dalam Islam ini yaitu bernama Imam Mahdi as.”
Selanjutnya Rasulullah saw. menubuatkan bahwa Imam Mahdi yang akan datang itu akan menikah dan memiliki anak yang istimewa juga berbeda dari anak-anak yang lainnya. Nubuatan ini terbukti dengan menikahi Sayyidah Nusrat Jehan Begum Sahiba yang akhirnya lahirlah Hadhrat Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad ra. sebagai Muslih Mau’ud yaitu Pembaharu yang Dijanjikan. [3]
Membahas tentang beliau ra. berarti sama saja kita sedang menyelami samudera yang sangat dalam. Karena, beliau ra. adalah sosok multitalenta, memiliki keistimewaan bukan hanya memiliki ilmu-ilmu kerohanian yang tinggi akan tetapi beliau juga memahami ilmu-ilmu keduniawian seperti ilmu falaq, kesehatan dan yang lainnya.
Kenapa di Jemaat Ahmadiyah diperingati hari Muslih Mau’ud? Sebenarnya bukan memperingati hari kelahiran beliau akan tetapi membahas tentang bagaimana sepak terjang beliau yang diberikan keistimewaan-keistinewaan oleh Allah SWT., bahkan nubuatannya pun sangat panjang sekali dan sangat luar biasa karena beliau mendapat cahaya Ilahi sehingga di dalam perjalanan beliau sangatlah luar biasa. [4]
Selanjutnya Hadhrat Masih Mau’ud as. bersabda, “Nabi Muhammad saw. telah mengabarkan pula bahwa, Masih Mau’ud akan kawin dan akan mendapatkan keturunan pula. Khabar gaib ini menunjukkan bahwa Allah SWT. akan memberi kepada Masih Mau’ud seorang anak lelalki yang saleh dan yang akan menjadi seperti bapaknya. Lagipula ia tidak akan melawan sedikit juapun kepada perintah-perintahnya dan akan menjadi hamba Allah yang mulia dan suci.” [5]
Lebih lanjut beliau menegaskan, “Allah SWT. akan memberi kabar suka kepada nabi-nabi dan wali-walitentang keturunan mereka, kalau Dia telah menetapkan bahwa, keturunan itu akan suci dan saleh.” [6]
Semua utusan Allah SWT. akan mendapatkan pemeliharaan dari-Nya, begitu pula dengan anak keturunannya yang selalu menjaga risalah Allah SWT.
Editor: Erah Sahiba
Referensi:
[1] HR. Baihaqi
[2] QS. Maryam 19: 8
[3] Khabar Ghaib tentang Muslih Mau’ud, hal. 15
[4] https://youtu.be/B7_RfFqQoXl?si=v58lEuSF5s1GoxG
[5] Ainah Kamalat-e-Islam, hal. 578
[6] Ainah Kamalat-e-Islam, hal. 579
Visits: 73