islam memaafkan bukan membalas

Islam Cenderung Memaafkan, Ketimbang Membalas

Islam Cenderung Memaafkan, Ketimbang Membalas

 

Dahulu, saat Rasulullah saw datang ke Mekkah dengan sepuluh ribu pasukan. Saat itu, kaum kafir Quraisy tak berdaya. Mereka menyerah tanpa syarat. Bahkan tanpa perlawanan sedikit pun.

Mereka memohon maaf dan ampun kepada Rasulullah saw juga umat Islam. Setelah peristiwa ini, tidak ada alasan lagi bagi mereka tetap dalam kekafiran.

Banyak di antara mereka adalah yang paling gigih permusuhannya terhadap Rasul. Juga, di antara mereka banyak yang paling sadis perlakuannya terhadap para sahabat.

Saat peristiwa Fatah Mekkah, sangat mungkin untuk Rasul dan umat Islam membalas kekejian kaum kuffar. Dan Islam sendiri tidak melarang membalas perlakuan buruk tersebut setimpal.

Tapi apa yang diperlihatkan Rasulullah saw?

“Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada saudaranya: ‘Pada hari ini tidak ada cercaan atas kalian. Allah mengampuni kalian. Dia Maha penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas!”

islam cenderung memaafkan bukan membalas

Ini menunjukkan bahwa Islam lebih cenderung untuk memaafkan ketimbang membalas perlakuan buruk orang lain. Ini tentunya senafas dengan ayat Quran Berikut:

“Dan pembalasan terhadap suatu keburukan adalah keburukan semisalnya, tapi barangsiapa memaafkan dan memperbaiki diri, maka ganjarannya ada pada Allah.” (QS. Asy-Syura: 41)

Inilah akhlak Islam yang diperlihatkan secara menawan oleh Rasulullah saw, sehingga mereka yang datinya sangat memusuhi, malah menjadi pecinta sejati Allah dan Rasul-Nya.

Maka, sungguh telah keluar dari apa yang Rasul contohkan, jika seorang muslim atau kaum muslimin tidak mau menerima maaf dari orang lain.

Sangat miris. Kita lihat di jaman sekarang ini. Umat Islam sulit sekali untuk meminta maaf, juga memaafkan kesalahan orang lain.

Padahal, dengan enggan meminta maaf maka hati akan menjadi keras, merasa paling benar, dan menutup diri dari kebenaran. Begitu mereka yang enggan memaafkan.

Marilah kita hiasi kesalahan dan kelemahan yang datang dari diri kita, maupun datang dari orang dengan sikap meminta maaf dan memaafkan.

Jika itu terjadi, alangkah damainya hidup ini.

Visits: 97

Writer | Website

Sab neki ki jarh taqwa he, agar yeh jarh rahi sab kuch raha ~ Akar dari semua kebaikan adalah takwa, jika ini ada maka semua ada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *