KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TIDAK SEJALAN DENGAN NILAI-NILAI ISLAM
“Mama, jangan pulang! Kita tinggal di rumah Nenek saja! Papa jahat, nanti Mama dipukuli lagi,” ucap anak perempuan yang beranjak remaja.
“Iya, Ma, aku juga setuju!” sahut anak pertama yang terpaut 2 tahun dengan adiknya itu.
Mawar kaget mendengar ucapan anaknya saat akan pulang setelah liburan sekolah. Dia tidak menyangka selama ini apa yang dia alami tanpa disadari terekam oleh anak-anaknya, ketika papanya memukuli mamanya.
Ketika Mawar mendapat perlakuan kasar dari suaminya, entah itu secara verbal maupun fisik, anak-anaknya selalu bersama. Dia kira akan aman, karena setiap kejadian, anak-anaknya terdiam lalu menyibukkan diri. Ternyata, mereka merekam semua dan terpatri di benaknya.
Sebenarnya kekerasan yang dialami Mawar dari suaminya sudah berlangsung lama, sejak anak-anaknya berusia balita. Mawar sering kena pukul, kena dorong, dijambak, dan lainnya. Ketika suaminya berbuat kasar, besoknya memohon maaf dengan bersujud, agar Mawar tidak pergi dari rumah dan menceritakan perbuatannya kepada keluarga.
Setelah mendapat kekerasan fisik dari suaminya, Mawar disadarkan oleh ucapan anaknya, akhirnya Mawar mengajukan cerai. Dia mendapat dukungan penuh dari keluarganya dan keluarga suaminya.
Mawar mengakui, rumah tangganya bertahan sampai anak-anaknya menginjak remaja ini, karena kesalahannya sendiri yang terlalu bucin (budak cinta). Dia dibutakan oleh rasa cinta dan cara suaminya yang memanipulasi dengan janji-janji manisnya, tanpa mempertimbangkan agama dan akhlaknya.
Kisah yang dialami Mawar, merupakan salah satu kisah kekerasan terhadap perempuan yang banyak terjadi di sekitar kita. Kaum lelaki menganggap diri mereka kepala keluarga dan berkuasa (memiliki kewenangan tak terbatas), dengan anggapan mereka boleh berbuat apa saja yang mereka mau. Mereka tidak hormat terhadap istri.
Kekerasan terhadap perempuan tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan kasih sayang, penghormatan, dan keadilan. Salah satu hadits yang paling menekankan pentingnya melindungi perempuan dari kekerasan yakni, “Janganlah kalian memukul istri-istri kalian.” [1]
Hadis ini secara tegas menolak kekerasan terhadap perempuan dan menunjukkan bahwa perlakuan kasar terhadap istri tidak dibenarkan.
Rasulullah saw. memberikan nasihat tentang tugas-tugas suami dan perilaku etis mereka, yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. “Orang beriman yang imannya paling sempurna ialah yang termulia dalam akhlak. Di antara kalian yang terbaik adalah yang terbaik dalam perlakuannya kepada istrinya.” [2]
Karena itu, mereka yang perlakuan terhadap istrinya belum semestinya harus mengoreksi diri. Sebab, Nabi Muhammad saw. tidak menganggap biasa terhadap akhlak indah dan perlakuan baik pada istri melainkan itu adalah pertanda kehebatan standar keimanan seseorang.
Hadhrat Masih Mau’ud as. juga memberikan nasihat mengenai kewajiban-kewajiban para suami dan perlakuan suci terhadap istri mereka. “Selain daripada perbuatan yang keji, keburukan-keburukan dan kelemahan-kelemahan yang lain dari para perempuan haruslah toleran menghadapinya. Saya pikir ini suatu hal yang bertentangan sepenuhnya dengan muruah (kehormatan) kita sebagai laki-laki untuk bertengkar dengan kaum wanita. Allah Ta’ala telah menciptakan kita sebagai laki-laki dan pada hakikatnya itu penyempurnaan nikmat atas kita. Kita bersyukur atas hal itu dengan kita berlaku lemah lembut dan kasih sayang kepada kaum wanita.” [3]
Sabda-sabda dari Hadhrat Rasulullah saw. dan Hadhrat Masih Mau’ud as. ini menekankan pentingnya perlindungan dan penghormatan terhadap perempuan serta menunjukkan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat diterima.
Kekerasan dalam rumah tangga, termasuk memukul, tidak hanya merugikan fisik tetapi juga emosional dan psikologis. Penting untuk membangun komunikasi yang baik, saling menghargai, dan mencari resolusi konflik dengan cara menyelesaikan perselisihan dan ketegangan dalam hubungan yang positif, agar tercapai pemahaman dan solusi yang memuaskan bagi kedua belah pihak.
Menghindari kekerasan fisik dan memperlakukan istri dengan hormat dan kasih sayang adalah prinsip yang mendasar dalam hubungan yang sehat. Sebaiknya, setiap individu berupaya untuk memperlakukan perempuan dengan martabat dan menghormati hak-hak mereka.
Akhiri kekerasan terhadap perempuan sekarang juga!
Referensi:
[1] HR. Abu Dawud
[2] HR. At Tirmidzi
[3] https://ahmadiyah.id/khotbah/nasehat-ditujukan-kepada-kaum-laki-laki-para-suami?amp#_ftnref6
Visits: 22