
Kekuatan Al-Qur’an yang Menyembuhkan
Alkisah di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Amir. Sejak kecil, Amir dikenal sebagai sosok yang ceria dan penuh semangat, namun seiring berjalannya waktu hidupnya mulai dipenuhi dengan berbagai ujian. Ayahnya yang menjadi tulang punggung keluarga mengalami sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit. Keluarga Amir pun mengalami kesulitan finansial yang membuatnya tertekan dan putus asa.
Suatu malam, setelah menghabiskan waktu di rumah sakit dan melihat ayahnya terbaring lemah, Amir pulang dengan hati berat, ia merasa seolah dunia ini tidak adil. Dalam perjalanan pulang ia teringat akan nasihat ibunya yang selalu mengingatkan untuk tidak melupakan Al-Qur’an. Dengan langkah pelan, Amir menuju ke sudut rumahnya di mana ia menyimpan Al-Qur’an warisan dari kakeknya.
Ketika membuka lembaran Al-Qur’an dan membacanya Amir merasa seolah ada cahaya yang menerangi hatinya. Ia membaca surat demi surat Al-Qur’an yang selama ini diabaikannya, lalu ia sampai di ayat yang artinya, “Hanya kepada Allah SWT. aku mengadukan kesedihanku.” [1]
Dari ayat tersebut Amir merasakan bahwa ia tidak sendirian dalam kesedihannya, masih ada Allah yang selalu mendengarkan keluh kesahnya. Setiap malam Amir berusaha untuk menyisihkan waktu membaca Al-Qur’an, ia menemukan ketenangan dalam setiap ayat yang dibacanya. Rasa sedih, kecewa dan putus asa yang selama ini menyelimuti hatinya mulai berangsur-angsur menghilang. Ia memahami bahwa setiap ujian adalah bagian dari rencana Allah SWT. Dengan penuh keyakinan Amir berdoa agar Allah SWT. memberikan kesembuhan untuk ayahnya.
Seiring berjalannya waktu, ayah Amir mulai menunjukan tanda-tanda kesembuhan. Dokter mengatakan bahwa kondisi ayahnya membaik berkat perawatan yang tepat dan dukungan dari keluarga. Amir merasa bersyukur dan semakin yakin bahwa Al-Qur’an adalah sumber penyembuhan yang tak ternilai. Ia terus membaca ayat-ayat Al-Qur’an untuk ayahnya berharap agar setiap kata yang dibaca dapat memberikan ketenangan dan kesembuhan. Dan ia pun berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan dekat dengan Al-Qur’an. [2]
Kita tentunya dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut sebagai pengingat kepada umat Muslim bahwa sakit adalah merupakan ujian yang pernah dirasakan oleh hampir setiap makhluk hidup. Dalam ajaran Islam, sakit merupakan ujian dari Allah SWT. yang diberikan kepada hamba-Nya agar selalu mengingat-Nya dan berusaha mendekatkan diri kepada-Nya. Sakit juga dapat menghapuskan dosa bagi orang yang mengalaminya. Saat mengalami sakit seorang Muslim dianjurkan untuk ikhtiar, berdoa, dan bersabar.
Rasulullah saw. pun menganjurkan agar setiap Muslim berikhtiar semaksimal mungkin sekaligus berdoa untuk mengharapkan kesembuhan kepada-Nya. Lalu doa apa saja yang dapat dibaca ketika sedang sakit? Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat surat penyembuh sakit diantaranya, surah Al- Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Surah Al-Ikhlas merupakan salah satu surat dengan makna yang luar biasa, yaitu menyatakan bahwa Allah SWT Maha Esa. Surat Al-Ikhlas sangat disarankan untuk dibaca 3 kali atau 7 kali sambil memohon kesembuhan kepada Allah SWT. Berikut arti dari surah Al-Ikhlas, “Katakanlah (Muhammad), Dia-lah Allah yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak diperanakan dan tiada sesuatu yang setara dengan Dia.” [3]
Selanjutnya membaca surah Al-Falaq dan An-Nas, surah ini sering dijadikan sebagai pelindung dari godaan setan, sihir dan kejahatan manusia. “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar). Dari kejahatan makhluk yang diciptakan. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya). Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia mendengki.” [4]
“Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhannya manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.” [5]
Bahkan di dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw. pun telah mencontohkan hal tersebut, bahwa ketiga surat Al-Ikhlas,Al-Falaq, dan An-Nas dibacakan untuk kesembuhan beliau ketika beliau sedang sakit seperti yang disampaikan oleh istrinya , “Hadhrat Aisyah ra. berkata, “Jika Rasulullah saw merasa sakit, beliau membacakan pada dirinya sendiri surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan meniup di bagian yang terasa sakit. Ketika penyakit makin berat, maka aku akan membacakan doa dan aku mengusapkan tangan Nabi ke badannya karena mengharap berkahnya.” [6]
Oleh karena itu surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas dalam Al-Qur’an memiliki faedah untuk menyembuhkan rasa sakit dan melindungi dari berbagai keburukan. Dengan kita dawam, rutin membaca Al-Qur’an akan mampu menenangkan pikiran serta hati menjadi tenang. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga bisa menambah rasa cinta kita kepada Allah SWT., karena firman-Nya merupakan tanda cinta yang menjadi pedoman bagi semua umat Muslim dalam menjalani kehidupan agar tetap berada di jalan yang lurus dan benar.
Referensi:
[1] QS. Yusuf 12: 87
[2] https/kumparan.com/kisah inspiratif
[3] QS. Al-Ikhlas 112: 2-5
[4] QS. Al-Falaq 113: 2-6
[5] QS. An-Nas 114: 2-7
[6] HR. Bukhori
Visits: 82
Mubarak Bu Dede
Khair Mubarak Bu Ary,Jazakumullah