
Meraih Ampunan di Bulan Ramadan: Rahasia Tafakur, Tadabbur, dan Tadzakkur Al-Qur’an yang Menggetarkan Hati!
Sungguh luar biasa! Allah masih memberi kita kesempatan bertemu kembali dengan bulan suci Ramadan yaitu bulan yang penuh berkah, ampunan, dan kemuliaan. Tapi, sudahkah kita menyadari betapa berharganya momen ini? Kita tak pernah tahu apakah ini Ramadan terakhir kita. Saat nyawa telah sampai di tenggorokan, penyesalan tak lagi berguna.
Kenangan di awal Ramadan ini membawaku pada sebuah pengalaman mendalam saat menjenguk seorang pasien di rumah sakit besar ibu kota. Di balik ruang kaca ICU, kulihat wajah-wajah sendu, isak tangis keluarga, dan pasien-pasien yang hanya mampu meneteskan air mata tanpa kata. Sebagian berjuang melawan sakit dengan teriakan, amarah, atau bahkan kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Karunia yang Allah titipkan pada jasad yang sejatinya tak memiliki kekuatan apa-apa tanpa Kuasa-Nya, satu demi satu perlahan menjadi lemah dan hilang.
Baca juga :
Pemandangan itu membuatku merenung, jika rasa sakit di dunia begitu berat, bagaimana dengan penderitaan di akhirat akibat dosa-dosa yang belum terampuni? Astaghfirullah… Dengan hati yang bergetar, aku berdoa, “Ya Allah, izinkan aku bertemu Ramadan kembali. Beri aku kesempatan untuk bertaubat dan hapuskanlah dosa serta kelemahanku.”
Kini, Ramadan ada di depan mata. Pintu ampunan-Nya terbuka lebar. Tapi, apakah kita akan masuk dan meraihnya? Atau justru membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja?
Hadhrat Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengoreksi diri, maka dosa-dosanya yang telah lampau akan diampuni.”[1]
Salah satu sarana yang Allah berikan untuk memperbaiki diri adalah Al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya:
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).”[2]
Baca juga :
Dengan meningkatkan interaksi kita dengan Al-Qur’an, kita akan semakin dekat dengan Allah (ma’rifatullah). Dalam Al-Qur’an, terdapat lebih dari 750 ayat yang mendorong manusia untuk bertafakur, bertadabbur, dan bertadzakkur:
1. Tafakur – Merenungkan ciptaan Allah, baik dalam alam semesta maupun dalam diri sendiri, sebagaimana dalam QS. Ali Imran: 191. Ini mengasah kesadaran akan kebesaran-Nya.
2. Tadabbur – Memahami, menghayati, dan mengambil hikmah dari setiap ayat Al-Qur’an agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tadzakkur – Mencapai ketenangan batin dengan mengingat Allah SWT. dan menyadari kedekatan-Nya dalam setiap aspek kehidupan.
Melalui ketiga proses ini, Allah akan memudahkan jalan kita menuju ampunan-Nya serta memberikan kenikmatan dalam beribadah. Oleh karena itu, mari manfaatkan setiap detik di bulan suci ini untuk introspeksi dan perbaikan diri. Sebab, waktu yang telah berlalu tak akan pernah kembali, meskipun kita menukarnya dengan apa pun yang kita miliki.
Jadi, sudahkah kita siap menyambut Ramadan dengan hati yang bersih dan niat yang tulus? Jangan sia-siakan kesempatan ini!
Referensi:
[1] HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 860
[2] QS. Al-Baqarah: 186
Reflections, Reminders and Resolutions by Waqar Ahmad Ahmedi – UK The Review of Religion, 30th December 2023
Visits: 105