Rasulullah saw. Seorang Pahlawan

Hari ini banyak sekali Muslim yang hidup di dalam suatu kebingungan, baik itu dari segi ibadah atau menjalani kehidupan sehari-hari. Seperti contohnya banyak pejabat negara yang walaupun telah diambil sumpah di atas Al-Qur’an, namun tetap melakukan pelanggaran-pelanggaran.

Korupsi, misalnya, yang menjadikan masyarakat korbannya. Contoh lain yang sedang terjadi di masyarakat belakangan ini adalah kekerasan seksual. Tak pandang bulu, kekerasan dilakukan tidak hanya kepada orang tua, bahkan anak-anak di bawah umur pun menjadi target korbannya.

Jika kita menarik kembali ke lini masa ribuan tahun yang lalu, maka keadaan umat manusia pada hari ini hampir sama dengan keadaan bangsa Arab sebelum lahirnya Hadhrat Rasulullah saw. Banyak korupsi yang terjadi di kalangan bangsawan serta tidak menghiraukan rakyat terlantar. Banyak anak perempuan diperjualbelikan, bahkan bayi-bayi perempuan dibunuh karena dianggap tidak memiliki nilai bagi kehidupan.

Mirip keadaan hari ini, bahkan banyak dari mereka kini tidak beragama. Padahal agama sebenarnya justru yang membangun kesadaran keburukan zaman ini dibandingkan zaman Jahiliah. Jika di zaman Jahiliah terjadi begitu banyak kezaliman, itu karena tidak adanya tuntunan sebagai lentera penerang.

Islam adalah lentera. Dengan segala tuntunan yang berasal langsung dari Allah SWT. melalui perantaraan Hadhrat Rasulullah saw., tentunya Islam menjadi lentera bagi zaman kegelapan tersebut. Sebagaimana yang kita tahu bahwa Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT. serta menjadi gudangnya ilmu. Tentu saja dengan kehadirannya akan sangat membukakan mata orang-orang di zaman Jahiliah kala itu.

Namun, bagaimana dengan umat Muslim pada hari ini? Sungguh sangat miris jika menyadari bahwa kita telah diperkenalkan Al-Qur’an ribuan tahun yang lalu. Bahkan, telah dianugerahi seorang role model terbaik yaitu Hadhrat Rasulullah saw., namun keadaan rohani kita tidak lebih baik dibandingkan kaum Jahiliah.

Suatu kali, Malaikat Jibril turun kepada Hadhrat Rasulullah saw. kemudian menjelaskan mengenai neraka serta siapa saja golongan yang masuk ke dalam neraka. Namun, malaikat Jibril tidak kuasa menceritakan satu golongan dan membuat Hadhrat Rasulullah saw. mendesak untuk memberitahunya. Maka, malaikat Jibril menjelaskan bahwa umat Hadhrat Rasulullah saw. yang lalai dan melakukan dosa-dosa akan masuk ke dalam neraka.

Hadhrat Rasulullah saw., ketika mendengar hal itu, langsung jatuh pingsan karena terkejut luar biasa. Kemudian setelah terbangun, Hadhrat Rasulullah saw. menangis serta mengurung diri beberapa hari lamanya di dalam rumah, kecuali pergi ke masjid untuk beribadah.

Kisah tersebut menggambarkan kekagetan Hadhrat Rasulullah saw. tentang keadaan umatnya. Sebenarnya, jika kita renungkan, jalan yang kita lalui tidak begitu terjal karena Allah SWT. telah menurunkan Al-Qur’an dan Hadhrat Rasulullah saw. sebagai acuan. Kita hanya perlu memperhatikan bahwa apabila kita mengikuti segala perintah di dalam Al-Qur’an, maka sejatinya kita telah mengadopsi akhlak Rasulullah saw. yang unggul di segala aspek.

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Filsuf India, Ramakrishna Rao, “Anda bisa lihat Muhammad sang Nabi, Muhammad sang pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang Negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhammad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang Pahlawan.”

Visits: 31

Renna Aisyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *