Dajjal Jadi Trending, Ini Beberapa Kekeliruan Tentangnya

Kemarin. Tiba-tiba kata “Dajjal” jadi trending topic nomor wahid twitter. Bahkan disinyalir oleh para penggemar ‘oppa’, menurunnya jumlah viewer single terbaru BTS ‘Dynamite’ disebabkan oleh trending ini.

Netizen pun jadi bertanya-tanya, sebenarnya siapa yang dimaksud dajjal? Sebab kisah-kisah yang berseliweran tentangnya terlalu sulit untuk diterima oleh akal sehat. Meskipun, dalam masalah iman kebanyakan umat beragama memilih menerimananya, sesulit apapun nalar mereka meng-iya-kan.

Setelah ditelusuri twit-twit yang berjumlah 20ribu lebih twit dengan kata dajjal, ditemukanlah satu akun yang telah memulai kegaduhan ini. Akun dengan nama @jak__ men-twit:

gak mau hidup di masa dajjal keluar tapi pengen juga ngeliat langsung dajjal ditombak nabi isa sampe mampus. Keknya seru

Twit inilah cikal bakal trending topic kata dajjal di twitter. Hingga menyebabkan malam minggu terasa lebih horor dari biasanya.

Baiklah kita mulai sedikit kajian tentang dajjal yang rupanya masih belum dipahami oleh banyak orang.

Kekeliruan pertama adalah soal kisah-kisah tentang dajjal di berbagai hadits Nabi Saw. Banyak sekali kisah-kisah tentang dajjal dalam berbagai macam riwayat. Dan semua kisah-kisah itu terkesan fiksi karena sulit untuk diterima oleh akal sehat atau secara empiris .

Saya tidak mengatakan kisah-kisah itu salah. Dan naudzubillah Nabi Saw mereka-reka kisah tentang dajjal. Bukan seperti itu.

Yang saya maksud adalah kisah-kisah tentang dajjal harus dipahami secara metafora atau kiasan atau perumpamaan. Jadi kita perlu pendekatan-pendekatan maknawiyah untuk menjelaskan soal dajjal.

Sebab, kalau tidak ditempuh dengan pendekatan seperti itu, sejarah umat manusia tidak pernah ditemukan ada satu makhluk seperti dajjal dengan ciri-ciri matanya picek, langkahnya panjang, badannya tinggi besar, mengeluarkan asap.

Kisah-kisah lain seputar dajjal bahwa dajjal akan dibunuh oleh Nabi Isa dengan pedangnya, terlalu sederhana untuk dimengerti dalam konteks beragama yang selalu berkaitan dengan dosa dan pahala.

Agama datang karena manusia berdosa. Nabi-nabi diutus untuk mengangkat para manusia berdosa itu menjadi Sang Pecinta Tuhan. Menjadikan mereka orang-orang shaleh juga wali-wali.

Kalau kisah tentang dajjal yang mati ditebas oleh Nabi Isa, betapa bertolak belakangnya kisah tersebut dengan tujuan diutus Nabi-nabi Allah Ta’ala.

Rasulullah Saw bersabda bahwa tidak ada satu orang pun nabi yang tidak memberitahukan umatnya tentang bahaya dajjal. Tentu akan jadi bias, perjuangan para Nabi Allah untuk memperbaiki akhlak umatnya dengan teori kemunculan dajjal yang terlalu lahiriah.

Saya pribadi sangat tidak setuju jika Imam Mahdi dan Nabi Isa yang dikatakan akan menjadi pihak yang membunuh dajjal, fungsinya tak jauh beda dari para Avengers dalam serial Marvel. Ini sudah sangat jauh dari tujuan diciptakannya lembaga agama oleh Tuhan.

Jika Rasulullah Saw bersabda bahwa tiap Nabi mengabarkan tentang kedatangan dajjal dan pekerjaan para Nabi Allah adalah menjauhkan umat dari dosa dan mendekatkan mereka pada pahala, lalu bagaimana bisa diterima oleh akal sehat bahwa nanti Imam Mahdi dan Nabi Isa akan menggunakan pedang untuk membunuh dajjal?

Kesimpulan saya, sangat sulit untuk dipahami jika dajjal dipahami sebagai makhluk. Ini seperti memahami sosok iblis yang senantiasa menyesatkan manusia.

Jika iblis dipahami secara lahiriah, seperti apa bentuknya? Saya yakin tak ada seorangpun yang bisa menggambarkannya, tapi kita bisa merasakan kehadirannya juga pengaruhnya, ketika kita tergelincir dan hidup penuh dosa.

Kekeliruan kedua, apakah dajjal sudah datang atau belum? Kebanyakan orang memahami bahwa dajjal belum datang. Karena belum muncul makhluk aneh bermata picek dengan tulisan ka-fa-ro di keningnya.

Padahal, kita tengah hidup di era dajjal. Tidak percaya? Mari kita telaah bersama.

Dalam sebuah hadits shahih dikatakan, “Tidak ada seorang nabi melainkan dia mengingatkan umatnya supaya waspada terhadap si picek (dajjal), pembohong besar.”

Jadi kekuatan terbesar dajjal untuk menggelincirkan umat manusia adalah kebohongannya. Ia mampu membohongi umat manusia untuk mengikuti jalan-jalan kerusakan, tanpa manusia menyadarinya.

Dalam bahasa arab, kata dajjal kemungkinan besar berasal dari da-ja-la yang artinya adalah menutupi. Itu artinya, dajjal akan menjadi pihak yang menutupi kebenaran dengan cara membohongi umat manusia.

Dan kebohongan terbesar yang akan dajjal berikan kepada umat manusia adalah ia akan membawa surga bagi manusia, padahal itu adalah neraka. Dan ia juga akan membawa neraka bagi manusia, padahal itu adalah surga.

Dan ini telah terjadi. Bahkan di balik dinding rumah kita sendiri. Cobalah periksa.

Bayangkan, shalat 5 waktu di masjid. Satu waktu shalat paling menghabiskan waktu 10 menit. 5 waktu shalat kurang lebih sejam waktu yang kita sisihkan untuk Allah Ta’ala. Tidak sampai 5 persen dari 24 jam. Dan kita masih perhitungan dengannya.

Inilah neraka yang dajjal gambarkan kepada Umat Islam. Seolah-olah ibadah kepada Tuhan seperti sesuatu yang memberatkan lagi melelahkan. Sungguh melelahkan ketimbang keliling Pondok Indah Mal berjam-jam.

Kalau ibadah terasa berat, sedekah seringkali lewat, kerohanian di titik gawat, bahkan harta orang pun diembat, itu tandanya kita tengah masuk dalam perangkap dajjal.

Tidakkah kita benar-benar melihat demikian banyak tipu daya dajjal selama ini? Segala sesuatu yang membuat kita lalai dalam ibadah, itu mesti ada campur tangan dajjal di dalamnya.

Bukankah kita kini lebih takut kehilangan jabatan ketimbang kehilangan cinta Tuhan? Bukankah kita lebih takut kehilangan harta benda ketimbang membangun jalan ke surga dengan harta tersebut?

Dajjal telah menampakkan neraka pada apapun yang Allah perintahkan kepada kita. Hingga kita setengah-setengah bahkan enggan untuk melakukannya.

Begitu banyak orang yang lebih gemar memamerkan kekayaannya di era digital ini, ketimbangkan berlomba-lomba dalam mengembangkan agama dengan harta dan jiwa kita. Mengapa? Karena dajjal telah menampakkan indah layaknya surga akan benda-benda yang sifatnya fana itu.

Kalau sekarang bukan era dajjal, kapan? Bukankah kita sudah memasuki era dimana orang benar-benar larut dalam pengejarannya kepada dunia? Yang Rasul Saw telah mewanti-wanti umat beliau tentangnya.

Dajjal telah datang, dan ia tengah masuk ke dalam dinding tembok rumah kita. Waspadalah.

Visits: 254

Writer | Website

Sab neki ki jarh taqwa he, agar yeh jarh rahi sab kuch raha ~ Akar dari semua kebaikan adalah takwa, jika ini ada maka semua ada.

2 thoughts on “Dajjal Jadi Trending, Ini Beberapa Kekeliruan Tentangnya

  1. Alhamdulillah ini telah terjawab tentang Dajjal yang selama ini Dajjal diartikan secara dunia nyata padahal sifatnya perilaku dan pengaruhnya terhadap seseorang sebab manusia sekarang inginnya instan apa2 serba mudah sehingga apapun dilakukan demi wah ya dunia.. bahkan dukun laku keras karena ingin cepat kaya .nah inilah cikal bakal nya Dajjal karena dukun itu satu benar tapi seribu kebohongan yg diungkapkan

  2. Bagus banget tulisan tentang Dajjalnya Mln… Harapan saya tadinya berseri ya biar lebih jelas dan mantap.

    Jik berkenan ditunggu lanjutan pembahasannya di bagian 2 atau dengan judul yang berbeda tapi masih dengan tema yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *