metode dakwah rasulullah

Metode Dakwah Islam

“Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia”. (Qs. Al-Fussilat, 41:34)

Fitrah manusia sesungguhnya mudah membedakan antara kebaikan dan keburukan.

Dan adalah tanggungjawab setiap kita untuk tidak hanya menjadikan diri kita saja yang baik, bahkan diharapkan juga mampu membimbing orang-orang di sekitar kita baik.

Untuk upaya kearah itu terkadang ada saja orang-orang yang mengambil langkah-langkah yang tidak benar, misal; dengan pemaksaan, ancaman, bahkan tidak jarang menggunakan kekerasan.

Al-Quran Surah Al-Fussilat ayat 34 di atas, secara nyata menolak cara-cara demikian dan mengarahkan perhatian kita untuk senantiasa menolak kejahatan dengan cara yang terbaik, suatu langkah yang mampu menumbuhkan rasa simpati bukannya antipati.

Kita dapati contoh yang indah dari Baginda Nabi, Muhammad SAW.

Dimana dikisahkan, ada seorang nenek yang sangat membenci Rasulullah saw. Setiap kali beliau Saw melewati lorong rumahnya, nenek itu selalu menumpahkan sampah ke arah kepala Rasulullah saw. Dan hal ini terjadi secara berulang.

 

Walau buruk perlakuan si nenek, tapi Rasulullah tidak pernah membalasnya walau dengan doa buruk sekalipun.

Sampai pada satu waktu si nenek jatuh sakit, dan Rasulullah Saw adalah orang pertama yang datang menolongnya, menyiapkan makan untuknya, membersihkan rumahnya dan saterusnya. Sampai kemudian si nenek menyadari kesalahannya dan memohon maaf atas prilaku buruknya.

Akhir cerita, si nenek itu pun kemudian bersyahadat dan memeluk Islam.

Demikianlah metode dakwah Islam yang sebenarnya, yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Caci makian dibalas dengan senyuman, perlakuan buruk dibalas dengan pengkhidmatan dan seterusnya.

Ibarat sebuah pohon yang sedang berbuah, orang-orang melempari pohon itu dengan batu. Tapi sang pohon membalasnya dengan melepaskan buah-buahnya yang ranum lagi segar.

Penting menjadi catatan bahwa ‘dakwah Islam’ adalah suatu upaya untuk mengajak umat manusia tunduk dan patuh beribadah kepada Tuhan Yang Esa, dan kesadaran kearah itu baru akan tumbuh ketika adanya keikhlasan, sedangkan keikhlasan tidak mungkin tumbuh dari hasil pemaksaan.

Untuk itu berdakwahlah dengan akhlak yang baik, dengan cinta kasih dan perdamaian. Sebab segala bentuk pemaksaan dalam keyakinan hanya akan membuahkan kemunafikan.

Dan Nabi Saw pun telah bersabda:

‘Yassiruu walaa tu’assiruu, wa basysyiruu walaa tunaffiruu’.

(Berilah kemudahan dan jangan kesusahan, berilah kabar gembira dan jangan engkau membuat orang menjauh).

 

Visits: 272

Muballigh at JAI | Website

Seorang Penulis, Muballigh dan pemerhati sosial. Tinggal di Pulau Tidung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *