Perbuatan Baik Mendatangkan Karunia Kebaikan Lainya

Kualitas hidup seseorang dinilai dari seluruh perbuatannya. Kekayaan yang berlimpah, gelar yang berderet di belakang nama, jabatan yang tinggi bahkan wajah yang elok dan rupawan pun tidak menambah kemuliaan di mata Allah Swt. Penilaian Allah mutlak berdasarkan amal perbuatan yang seorang hamba lakukan.

Tabiat manusia itu mencakup kebaikan dan keburukan. Dan hal itu tersembunyi di dalamnya seperti api dalam sekam. Sebagai manusia sudah sewajarnya kita berharap termasuk orang-orang yang diinginkan kebaikannya oleh Allah.

Dalam sebuah hadist diriwayatkan, “Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, maka dirinya sendirilah yang dijadikannya untuk mengingatkannya, menyuruhnya dan melarangnya.” (HR. Ad-Dailami).

Sebuah hadis yang sangat bijak dan patut menjadi renungan kita untuk selalu introspeksi diri. Berada pada posisi mana kehidupan akhlak dan perilaku kita saat ini. Apakah cenderung kepada amal baik atau keburukan yang senantiasa mendominasi?

Sebuah kebaikan yang kita lakukan akan melahirkan kebaikan lainnya.

Ada sebuah kisah, seorang penyembah api yang berusia 90 tahun. Kebetulan terjadi hujan lebat, maka dalam hujan lebat tersebut dia memberi makan burung-burung di loteng rumah.

Ada seorang tua yang berkata di dekatnya, “Hai orang tua, apa yang sedang engkau lakukan?”

Ia menjawab, “Wahai saudaraku, hujan terus menerus turun selama eman- tujuh hari. Aku sedang memberi makan burung-burung.”

Orang tua itu berkata, “Engkau melakukan pekerjaan yang sia-sia. Engkau adalah seorang kafir, mana pula ada ganjaran bagi engkau?”

Orang itu menjawab, “Saya pasti akan mendapat ganjaranya.”

Orang tua tadi berkata, “Saya pergi untuk ibadah haji, lalu apa yang saya lihat dari jauh? Orang tua itu sedang melakukan Thawaf. Melihat hal itu saya menjadi takjub, dan ketika saya maju menghampirinya maka pertama – tama dialah yang berkata, ‘apakah saya memberi makan burung-burung itu telah sia-sia ataukah saya telah mendapat ganjaran?'”

Ini hendaknya menjadi renungan kita bahwa ganjaran kebaikan seorang kafir pun tidak disia-siakan oleh Allah, maka apakah dia akan menyia-nyiakan ganjaran kebaikan seorang Muslim?

Seorang sahabat berkata, “Ya Rasulullah Saw, saya banyak sekali melakukan sedekah pada masa kekafiran saya, apakah saya akan memperoleh ganjaran? Beliau bersabda, sedekah-sedekah itulah yang menyebabkan engkau menjadi muslim.” (Malfuzat Jilid 1 74-75).

Begitulah Allah memberi ganjaran kebaikan atas berbagai kebaikan yang kita lakukan. Karena pada dasarnya ketinggian akhlak seseorang dapat dilihat dari perilakunya. Teruslah berbuat kebaikan dan semoga Allah senantiasa meridhoi dan mengganjar kebaikan yang kita lakukan.

Visits: 366

Endah Fitri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *