Cara Nenek Ida Mensyukuri Nikmat Baiat
Hari itu hujan deras. Bertepatan dengan jadwal rutin Ta’limul Quran. Nenek Ida keluar dengan payung
Hari itu hujan deras. Bertepatan dengan jadwal rutin Ta’limul Quran. Nenek Ida keluar dengan payung
Kebenaran suatu ajaran tidak bisa diukur dari banyak-banyakan siapa yang mengikuti, siapa yang menolak. Karena
Dua bulan menjelang Idul Adha, kebahagiaan yang seharusnya menyelimuti kami sekeluarga, mendadak berubah menjadi duka.
Amak Rasuni begitulah saya biasa memanggilnya. Tiap hari berjalan ke ladang sejauh dua kilometer. Langkahnya
Penolakan dan penentangan selalu menjadi pupuk dalam meneguhkan keimanan. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah
“Maaf Bu, uang tabungan yang Ibu miliki sudah habis disedekahkan dan uang hasil usaha
Itulah reaksi spontan saya yang amat tiba-tiba, saat beberapa rekan guru tengah membicarakan peristiwa 15
“Jaga adikmu ya, Nak.” Sebuah surat tiba. Dari Bapak di Palangkaraya. Surat tiba bersamaan dengan
Biasanya, kita berdoa kepada Allah ketika butuh sesuatu. Tapi pernahkah kita berdoa dengan giat, sampai-sampai
Di sebuah rumah kayu beralaskan tanah, tinggallah sebuah keluarga dengan dua anak lelaki. Sang ayah