KEJUJURAN DALAM BERKORBAN HARTA

Banyak sekali saya temukan kisah-kisah tentang keajaiban dalam membayar candah, salah satunya saya dapat dari seorang mubayyin baru di Pulau Belitung. Dia adalah seorang khadim yang bai’at lewat suami saya. Ia memiliki istri dan seorang anak laki-laki yang saat itu berusia 8 tahun.

Sejak masuk ke dalam Islam Ahmadiyah, ia dikenalkan pada pengorbanan harta dengan ketentuan 1/16 dari penghasilan. Ia mulai mengikuti anjuran tersebut dan membayar candah meskipun belum begitu paham dengan perhitungannya. Ia pun banyak bertanya kepada suami mengenai candah ini, untuk apa dan bagaimana perhitungannya, serta apa manfaat dari candah ini.

Ia adalah seorang perawat yang bekerja di Rumah Sakit Umum di Belitung. Selama ia bekerja, gaji yang ia dapatkan selalu dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Hanya itu sumber penghasilannya dan tak ada pemasukan lain diluar gajinya. Akan tetapi, setelah membayar candah, pintu-pintu rezeki perlahan mulai terbuka. Dan dari sinilah keajaiban bermula.

Ia telah membayar candah dan rezeki mulai datang dari arah lain, namun masih terasa begitu lambat. Ia datang pada suami saya dan mengeluhkan keadaannya yang masih sulit. Pengeluarannya melebihi pemasukan yang ia terima. Suami menyarankan untuk terus membayar candah dengan dawam dan membayarnya dengan lebih jujur kepada Allah Ta’ala. Jujur yang dimaksud adalah membayarnya sesuai perhitungan, yaitu 1/16 dari penghasilannya.

Mendengar saran dari suami, ia mulai menyadari bahwa selama ini ia membayar candah tidak sesuai dengan apa yang telah ia dapatkan. Ia membayar tanpa ketentuan. Setelah berdiskusi mengenai hal ini, ia pun mulai membayarkan candahnya 1/16 dari penghasilannya. Dan hasilnya, pintu-pintu rezeki semakin terbuka lebar untuknya dan keluarganya.

Ia pun datang lagi menemui suami saya dan memberitahukan pengalamannya. Ia mengakui bahwa setelah ia membayar candah dengan jujur, Allah Ta’ala menggantinya dengan berlipat ganda. Merasa yakin akan karunia dari Allah, bulan berikutnya ia melebihkan pembayarannya dari ketentuan minimal candah. Dan mengejutkan bahwa Allah membukakan pintu rezekinya berkali-kali lipat dibanding sebelumnya, bahkan dari arah yang tak disangka-sangka. Masya Allah.

Lewat candah ini juga ia semakin mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Semakin banyak pengabulan do’a yang ia rasakan. Contohnya, saat Allah mengambil putra keduanya yang masih bayi, ia begitu terpukul. Namun saat ini Allah gantikan kesedihan itu dengan hadirnya dua malaikat kecil dalam hidupnya. Ia meyakini dengan pasti bahwa inilah keberkatan yang ia dapatkan karena membayar pengorbanan dengan jujur dan ikhlas. Dan kejujuran dalam pengorbanan ini membuatnya semakin yakin akan karunia-Nya dan semakin mendekatkan dirinya pada Tuhan.

Dalam membayar pengorbanan, layaknya kita memohon pertolongan Allah untuk rezeki yang selanjutnya. Semakin jujur dan ikhlas kita membayar pengorbanan, Allah pun akan semakin lebar membukakan pintu rezekinya untuk kita. Bahkan Dia akan melipat gandakan apa yang telah kita keluarkan di jalan-Nya.

 

Editor: Mumtazah Akhtar

Visits: 107

Mega Maharani

1 thought on “KEJUJURAN DALAM BERKORBAN HARTA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *